Jumat, 06 Desember 2013

Tempat Wisata di Bengkulu

Tempat Wisata di Bengkulu



Bengkulu merupakan salah satu kota yang merupakan ibu kota dari Provinsi Bengkulu yang terletak di Pulau Sumatera. Meskipun letak yang kurang begitu strategis, namun Bengkulu merupakan kota yang maju karena kota ini bisa dibilang sangat terencana dengan adanya sumber daya alam dan jalanan luas berstruktur. Walau letaknya kurang strategis akan tetapi Bengkulu juga memiliki banyak tempat wisata yang wajib anda kunjungi. Tempat wisata di Bengkulu banyak yang menarik, ada wisata sejarah yang berkaitan erat dengan sejarah Bung Karno yang pernah diasingkan di kota ini dan juga ada wisata air karena di Bengkulu terdapat beberapa pantai dan danau yang indah.
Rumah-Pengasingan-Bung-Karno-Bengkulu
Rumah-Pengasingan-Bung-Karno-Bengkulu
Tempat wisata di Bengkulu yang pastinya sangat wajib dikunjungi adalah Rumah Pengasingan Bung Karno. Tempat ini berada di Jalan Anggut Atas dan sekarang menjadi Jalan Soekarno-Hatta. Di sini merupakan tempat tinggal Presiden Republik Indonesia, Soekarno selama diasingkan pada zaman Hindia-Belanda (1939 – 1942). Di rumah ini terdapat beberapa peralatan, buku-buku dan sepeda yang pernah dimiliki Soekarno yang masih tersimpan serta terdapat Masjid Jamik yang didesain langsung oleh Soekarno kala itu.
Benteng-Marlborough-Bengkulu
Benteng-Marlborough-Bengkulu
Selain itu jika anda mengunjungi Bengkulu, anda juga wajib mendatangi Benteng Marlborough yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh perusahaan India Timur yang kala itu dibangun di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. Benteng Marlborough dibangun menghadap ke arah selatan dengan luas sekitar 44.100 meter persegi. Dengan arsitektur khas abad ke-18, bangunan benteng ini juga mirip dengan kura-kura. Pintu utama Benteng Marlborough dikelilingi parit yang luas serta dapat dilalui oleh jembatan dan juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang saat itu digunakan untuk berperang.
Pantai-Panjang-dan-Pohon-Cemara-Bengkulu
Pantai-Panjang-dan-Pohon-Cemara-Bengkulu
Tempat wisata di Bengkulu lainnya adalah Pantai Panjang. Pantai ini berlokasi sekitar 3 km dari Kota Bengkulu. Untuk menuju tempat ini banyak sekali sarana angkutan umum yang bisa anda gunakan. Pantai Panjang memiliki panjang pantai sekitar 7 km dan terdapat pemandangan pantai yang dihiasi oleh pohon Cemara yang menghiasi pinggir pantai. Fasilitas di tempat ini juga lengkap karena terdapat area parkir yang luas, cottage, kolam renang, restoran dan hotel di Pantai Panjang.
Pulau-Tikus-di-Bengkulu
Pulau-Tikus-di-Bengkulu
Selain itu, anda juga mendatangi Pulau Tikus. Pulau ini dapat dikunjungi kurang lebih 1 jam dari Kota Bengkulu dengan menggunakan sarana angkutan kapal boat. Di Pulau Tikus terdapat satu buah pulau induk dengan dikelilingi oleh beberapa pulau kecil. Pemandangan di tempat ini sangat indah, berbagai aktifitas wisata laut dapat dilakukan di Pulau Tikus seperti menyelam menyaksikan pemandangan karang-karang yang indah.
Danau-Tes-Bengkulu
Danau-Tes-Bengkulu
Tempat wisata di Bengkulu yang satu ini juga jangan sampai dilewatkan. Tempat wisata terkenal yang satu ini bernama Danau Tes. Danau ini merupakan danau terbesar yang ada di Bengkulu. Danau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan latar belakang bukit hijau. Di tengah-tengah danau terdapat persawahan penduduk dengan sebuah gunung pasir yang indah. Selain itu, di Danau Tes juga terdapat Suku Rejang dengan budaya yang sangat khas juga terdapat sungai yang menjadi sumber utama air danau.

http://www.tempatwisataid.com/940/tempat-wisata-di-bengkulu-yang-wajib-anda-kunjungi.html
Bengkulu merupakan provinsi yang ada di Pulua Sumatra, di Bengkulu banyak lho tempat wisata yang sangat indah dan layak untuk di kunjungi. Nah bagi kamu yang saat ini berada di Bengkulu jangan lupa untuk langsung menuju tempat wisata yang ada di Bengkulu selain memiliki wisata alam yang sangat indah Bengkulu juga memiliki tempat wisata budaya dan peningalan sejarah yang harus kamu kunjungi lho. Penasaran tempat wisata apa aja yang ada di Bengkulu simak 5 Tempat Wisata di Bengkulu berikut ini. 1. Pantai Panjang Pantai Panjang bengkulu Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari Pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung wisata disana. 2. Pulau Tikus pulau tikus bengkulu Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat. 3. Danau Tes danau tes bengkulu Danau Tes ialah danau terbesar di Bengkulu,danau ini memiliki pemandangan dengan latar bukit bukit yang menghijau nan indah. Ditengah danau terletak persawahan penduduk yang spektakuler dan sebuah gunung pasir. Suku disekitar danau Tes ialah suku Rejang dan budaya Rejang sangat khas. Sungai Ketahun ialah sungai yang menjadi sumber air utama danau Tes. Pemerintah Lebong saat ini sedag menyiapkan motel murah,restoran seafood,restoran terapung,pasar dan minimarket. 4. Rumah Pengasingan Bung Karno Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque). 5. Benteng Marlborough Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur dibawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.

Sumber : http://palingseru.com/15826/5-tempat-wisata-di-bengkulu
Copyright © Palingseru.com
Bengkulu merupakan provinsi yang ada di Pulua Sumatra, di Bengkulu banyak lho tempat wisata yang sangat indah dan layak untuk di kunjungi. Nah bagi kamu yang saat ini berada di Bengkulu jangan lupa untuk langsung menuju tempat wisata yang ada di Bengkulu selain memiliki wisata alam yang sangat indah Bengkulu juga memiliki tempat wisata budaya dan peningalan sejarah yang harus kamu kunjungi lho. Penasaran tempat wisata apa aja yang ada di Bengkulu simak 5 Tempat Wisata di Bengkulu berikut ini. 1. Pantai Panjang Pantai Panjang bengkulu Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari Pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung wisata disana. 2. Pulau Tikus pulau tikus bengkulu Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat. 3. Danau Tes danau tes bengkulu Danau Tes ialah danau terbesar di Bengkulu,danau ini memiliki pemandangan dengan latar bukit bukit yang menghijau nan indah. Ditengah danau terletak persawahan penduduk yang spektakuler dan sebuah gunung pasir. Suku disekitar danau Tes ialah suku Rejang dan budaya Rejang sangat khas. Sungai Ketahun ialah sungai yang menjadi sumber air utama danau Tes. Pemerintah Lebong saat ini sedag menyiapkan motel murah,restoran seafood,restoran terapung,pasar dan minimarket. 4. Rumah Pengasingan Bung Karno Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque). 5. Benteng Marlborough Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur dibawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.

Sumber : http://palingseru.com/15826/5-tempat-wisata-di-bengkulu
Copyright © Palingseru.com

Upacara Adat di Indonesia

Macam-macam Upacara Adat di Indonesia

Mei 28, 2012 at 22:02 , by ensiklonesia
1.Ritual Tiwah

7536309563083d94ad2820e0e416f5d7_images
Ritual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung.
Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karen unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng
2.Kebo-Keboan
108b5aeaf7950fc551ac3e61caf031bf_26a31a31dbc04d5565edf8899be
Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.
Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan
3.Adu Kerbau (Mapasilaga Tedong)
7c0edd63c43e050881a51daad4b58725_kerbau2
Adu kerbau diawali dengan kerbau bule.
Partai adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Matinggoro tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin sore, pesta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.
Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebirikonon cita rasa dagingnya lebih gurih
4.Rambu Solo
a92d84a0a695b9a92d9935318cd95427_antarafoto-1325134226NGABEN MASSAL.
Rambu Solo adalah pesta atau upacara kedukaan /kematian. Adat istiadat yang telah diwarisi oleh masyarakat Toraja secara turun temurun. Bagi keluarga yang ditinggal wajib membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi.
Setelah melewati serangkaian acara, si mendiang di usung menggunakan Tongkonan (sejenis rumah adat khas Toraja) menuju makam yang berada di tebing-tebing dalam goa. Nama makamnya adalah pekuburan Londa.
Yang unik dari upacara rambu solo adalah pembuatan boneka kayu yang dibuat sangat mirip dengan yang meninggal dan diletakkan di tebing.Uniknya lagi… konon katanya, wajah boneka itu kian hari kian mirip sama yang meninggal
5.Pasola Sumba
525d0f60160eb3e8f962031e80c40518_wisata_nusantara_pasola_sumba_barat02
Ini adalah bagian dari serangkaian upacara tradisionil yang dilakukan oleh orang Sumba. Setiap tahun pada bulan Februari atau Maret serangkaian upacara adat dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar supaya panen tahun tersebut berhasil dengan baik. Puncak dari serangkaian upacara adat yang dilakukan beberapa hari sebelumnya adalah apa yang disebut pasola. Pasola adalah perang-perangan yang dilakukan oleh dua kelompok berkuda. Setiap kelompok teridiri atas lebih dari 100 pemuda bersenjakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter kira-kira1,5 cm yang ujungnya dibiarkan tumpul
6.Dugderan
f818e132bf72ec7b290163fcadd499a8_dsc05630
Duderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr.
Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan, karnaval yang diikuti oleh pasukan merahputih, drumband, pasukan pakaian adat BHINNEKA TUNGGAL IKA , meriam , warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri Khas acara ini adalah warak Ngendok sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan
7.Tabuik
1294eab520bdb42973add98016133163_tabuik-pariaman
Berasal dari kata tabut, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.
Pada hari yang telah ditentukan, sejak pukul 06.00, seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun kota.Para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling kolosal di Sumatera Barat ini.
Satu Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di belakang Tabuik, rombongan orang berbusana tradisional yang membawa alat musik perkusi berupa aneka gendang, turut mengisi barisan. Sesekali arak-arakan berhenti dan puluhan orang yang memainkan silat khas Minang mulai beraksi sambil diiringi tetabuhan.
Saat matahari terbenam, arak-arakan pun berakhir. Kedua Tabuik dibawa ke pantai dan selanjutnya dilarung ke laut. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa dibuangnya Tabuik ini ke laut, dapat membuang sial. Di samping itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya Buraq terbang ke langit, dengan membawa segala jenis arakannya
8.Ngaben
Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali.
Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah. Lama-kelamaan kobaran api mulai menghanguskan jazadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan keduniawian dari orang yang meninggal itu. Bila ikatan keduniawian telah terlepas, maka semakin terbukalah kesempatan untuk melihat kebenaran dan keabadian kesucian Illahi di alam sana.
Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan, keluarga dari orang yang meninggal dibantu oleh masyarakat membuat Bade dan Lembu yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. Bade dan Lembu ini merupakan tempat jenazah yang nantinya dibakar.

http://terselubung.blogspot.com/2010/05/8-upacara-adat-unik-khas-indonesia.html
http://fathur-net.blogspot.com/2010/05/8-upacara-adat-unik-khas-indonesia.html
http://ensiklonesia.blogdetik.com/2012/05/28/upacara-adat-di-berbagai-macam-daerah-indonesia/

lirik lagu daerah Bengkulu


berikut adalah lirik lagu daerah Bengkulu

Ikan Pais

Ikan pais
, lemak rasonyo
Makan kek nasi putih paneh-paneh

Ulam kek jering mudo

Ikan pais, kelaponyo mudo
Dibungkus daun talas rapi-rapi

Kebek kek tali mesiang

Rasonyo oii lemak nian
Badan keringek rintik-rintik
Nasi sepiring sudah habis, raso ndak tambuh


Rasonyo oii lemak nian
Badan keringek rintik-rintik

Sambalnyo pedeh tambuh lagi, habis segalo


 Bekatak Kurak Karik


Bekatak kurak kariak
Nyemuni di ghupun seghai
Katau kakak ai mela baliak
Katau ading kelau kudai

bekatak kurak karik
melumpat ke dalam payau
ulam pepat kakak ngajak baliak
tapi ading lum nyerilau

kurak karik, kurak kariak
luluak itu muni bekatak
mela baliak, mela baliak
tapi ading lum kila galak

Bekatak kurak kariak
Nyemuni di ghupun seghai
katau ading lum ndak baliak
ndak nunggu cecirut kudai

Bekatak kurak kariak
Nyemuni di ghupun seghai
Katau kakak ai mela baliak
Katau ading kelau kudai

bekatak kurak karik
melumpat ke dalam payau
ulam pepat kakak ngajak baliak
tapi ading lum nyerilau
 
kurak karik, kurak kariak
luluak itu muni bekatak
mela baliak, mela baliak
tapi ading lum kila galak

Bekatak kurak kariak
Nyemuni di ghupun seghai
Katau kakak ai mela baliak
Katau ading kelau kudai

bekatak kurak karik
melumpat ke dalam payau
ulam pepat kakak ngajak baliak
tapi ading lum nyerilau

kurak karik, kurak kariak
luluak itu muni bekatak
mela baliak, mela baliak
tapi ading lum kila galak

Bekatak kurak kariak
Nyemuni di ghupun seghai
katau ading lum ndak baliak
ndak nunggu cecirut kudai

Tarian Tradisional Bali

Macam Macam Tarian Tradisional Bali

Macam Macam Tarian Tradisional Bali - Tarian Tradisional Bali akan menjadi pembahasan kita pada kesempatan kali ini tentunya masih dalam pokok permasalahan utama kita yaitu Tarian Tradisional Indonesia.
Macam Macam Tarian Tradisional Bali, tentunya sobat sudah mengetahui kalau Pulau Bali adalah salah satu tujuan utama di Indonesia. Banyak keindahan alam dan wisata budaya di Pulau bali ini. Namun pada kesempatan kali ini kita belum membahas mengenai Tarian Tradisional Bali tapi lebih ke Macam Macam Tarian Tradisional Bali.

Berikut adalah Macam Macam Tarian Tradisional Bali, dimana Tarian Tradisional Bali sendiri terbagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Tarian wali

  • Sang Hyang Dedari
  • Sang Hyang Jaran
  • Tari Rejang
  • Tari Baris
  • Tari Janger

2. Tarian bebali


3. Tarian balih-balihan

http://tariantradisionalindonesia.blogspot.com/2012/10/macam-macam-tarian-tradisional-bali.html

Kesenian Papua

Kesenian Papua



Budaya Papua Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Indonesia - Provinsi Papua yang terletak di ujung timur negara Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang unik dan menarik. Yuk, kita kenal kebudayaan Papua sebagai salah satu kekayaan budaya indonesia seperti alat musik tradisionalnya, Tarian Tradisional dan kesenian lainnya yang terdapat di Papua. Baca juga tempat wisata di Papua


Seni dan Budaya Papua Indonesia




  • Alat Musik Tradisional Papua


Ada Salah satu nama alat musik tradisional yang paling terkenal yang berasal dari Papua yaitu Tifa. Alat musik Tifa merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah maluku serta papua. Bentuknya alat musik Tifa mirip gendang dan cara memainkannya Tifa adalah dengan cara dipukul. Alat musik Tifa terbuat dari bahan sebatang kayu yang isinya sudah dikosongkan serta pada salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit hewan rusa yang terlebih dulu dikeringkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Alat musik ini sering di mainkan sebagai istrumen musik tradisional dan sering juga dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi.



  • Tarian Tradisional Daerah Papua


Terdapat berbagai macam tari-tarian dan mereka biasa menyebutnya dengan Yosim Pancar (YOSPAN). Di dalam tarian ini terdapat aneka bentuk gerak tarian seperti tari Gale-gale, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo, tari Balada serta tari Cendrawasih. Tarian tradisional Papua ini sering di mainkan dalam berbagai kesempatan seperti untuk penyambutan tamu terhormat, penyambutan para turis asing yang datang ke Papua serta dimainkan adalah dalam upacara adat.



  • Pakaian Adat Tradisional Papua


Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian adat tersebuta memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki.



  • Rumah Adat Papua


Nama rumah asli Papua adalah Honai yaitu rumah khas asli Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Bahan untuk membuat rumah Honai dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.



Budaya Papua Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Indonesia


- Provinsi Papua yang terletak di ujung timur negara Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang unik dan menarik. Yuk, kita kenal kebudayaan Papua sebagai salah satu kekayaan budaya indonesia seperti alat musik tradisionalnya, Tarian Tradisional dan kesenian lainnya yang terdapat di Papua. Baca juga tempat wisata di Papua


Karya Seni Budaya Papua Terancam Punah



Kata Papua berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku.
Beragam karya seni budaya asli masyarakat Papua belakangan ini mulai terancam punah. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan pada suatu saat nanti seni budaya masyarakat Papua itu hilang begitu saja karena tidak adanya regenerasi. Kekhawatiran itu bisa menjadi kenyataan karena hingga saat ini terkesan tidak adanya perhatian pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum. Di sisi lain, Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Papua belum mengatur usaha perlindungan karya-karya seni dan budaya masyarakat Papua.

Pengawas Kebudayaan dan Kesenian Papua, Fhilip Ramandey, di Biak, kepada kantor berita Antara, mengharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama DPR Papua segera mengesahkan Peraturan Perlindungan Karya Seni Budaya Papua dan Perdasus sebagai bentuk proteksi dalam menjaga keaslian budaya Papua.

"Ketika Belanda menguasai Biak, telah ada pengakuan perlindungan budaya asli Papua. Tapi, sekarang tidak ada peraturan daerah yang melindungi karya seni di Papua," kata Ramandey menanggapi pembentukan Perdasus dan Peraturan Perlindungan Budaya Asli Papua (Perdasi).
Ia mengatakan, pembentukan Perdasus dan Perdasi Papua untuk perlindungan karya seniman di Papua sangat mendesak disahkan oleh pihak pemerintah dan DPR Papua. "Jangan sampai terjadi negara lain mengklaim seni budaya masyarakat Papua, baru kita pusing memikirkan usaha perlindungan karya seni dan budaya masyarakat Papua. Saat ini banyak karya seni dan budaya Papua mengalir ke negara-negara asing seperti Australia, Papua Nugini, serta Selandia Baru," kata Ramandey.

Penyiapan Perdasus dan Perdasi Perlindungan Budaya Asli Papua, menurut Ramandey, merupakan upaya masyarakat Papua dalam menjaga keaslian budaya Papua.

Ada beberapa budaya asli Papua yang mengalami pergeseran. Contohnya, menurut Ramandey, di Genyem Kabupaten Jayapura, warga asli Papua telah mengubah pola makan papeda dengan tahu.
Bahkan, ketika digelar Festival Danau Sentani di Jayapura, kelihatan pelaku kesenian dan gelar budaya warga Papua adalah orang-orang tua yang sudah uzur usianya. "Itu memprihatinkan karena membuktikan tidak adanya regenerasi. Kenyataan itu bisa membahayakan kalau anak-anak muda Papua sekarang juga tidak diperkenalkan dengan beragam bentuk seni dan budaya Papua," ujar beberapa pakar seni budaya Papua yang dihubungi Suara Karya di Jayapura.

Pakar budaya itu juga membenarkan, kebiasaan lama warga Papua kini berangsur hilang, yakni makan papeda dengan ikan gabus. Dulu, warga Papua tidak mau makan papeda kalau bukan dengan kuah ikan gabus. Tapi, sekarang mereka memilih makan papeda dengan sayur tahu.

Perubahan budaya Papua lainnya, menurut Ramandey, patung lukisan yang dijual di kawasan sentra Pasar Hamadi yang dulu dihasilkan masyarakat Sentani, Kabupaten Jayapura, kini telah dapat dibuat perajin patung dari Makassar. Juga tifa genderang khas Biak, pada awalnya dibuat dua tempat tabuhnya. Tetapi, saat ini tinggal satu tempat. "Karya seni asli Papua jika tidak dilindungi dari sekarang, pada beberapa tahun ke depan akan musnah serta tidak dikenali lagi generasi muda Papua, Karena itu, Perdasus dan Perdasi Papua sangat tepat menjaga keaslian budaya Papua," kata Ramandey.

Menanggapi ajang Festival Seni Papua di Kabupaten Biak Numfor, Ramandey mengatakan, karena ajang kreasi seni merupakan pesta rakyat di tanah Papua, maka kegiatan itu perlu dipublikasikan.
"Rakyat selalu menggelar pesta, tetapi masyarakat Papua sendiri tidak begitu banyak menghadiri pesta seni budaya asli Papua di Kabupaten Biak Numfor," ujar Ramandey. (Ami Herman)



BUDAYA KHAS PAPUA BARAT


  • Alat Musik Tradisional Papua : Tifa

Salah satu alat musik yang paling terkenal dari kawasan Indonesia Timur adalah Tifa. Secara khusus dapat dikatakan bahwa Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku dan papua, bentuknya mirip gendang dan cara memainkannya adalah dengan dipukul.

(TIFA)





Bahannya terbuat dari sebatang kayu yang isinya dikosongkan dan pada salah satu sisi ujungnya ditutup menggunakan kulit rusa yang telah dikeringkan agar dapat menghasilkan suara yang bagus dan indah. Biasanya Tifa diperindah dengan berbagai model ukiran sesuai dengan ciri khas setiap suku di maluku dan papua.
Kapan Tifa dimainkan. Disamping sebagai pelengkap dari permainan istrumen musik tradisional, Tifa juga selalu dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi. Tarian tersebut biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.


  • Tarian Tradisional Papua : YOSIM PANCAR

Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN), yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo).

Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupun masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesmpatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu terhormat, dalam penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau dibawakan oleh masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang biasa disebut dengan barapen oleh masyarakat pantai. tarian ini dibawakan oleh para pemuda yang gagah perkasa dan berani.
Dengan budaya tarian Yospan maupun budaya tarian Panah yang unik, kaya dan indah tersebut para orangtua sejak dahulu berharap budaya yang telah mereka wariskan kepada generasi berikut tidak luntur, tidak tenggelam dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari kian bertambah maju. para pendahulu yaitu para orangtua berharap juga budaya tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan berbagai gelombang kesulitan, kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan oleh generasi berikutnya. mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua yang kaya tersebut semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan dalam negeri sendiri maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin berkembang kearah yang lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat, martabat, dan harkat orang Papua.


  • Pakaian Adat Papua





Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.



  • Rumah Adat Papua





Honai adalah rumah khas Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jendela. Sebenarnya, struktur Honai dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua.
Rumah adat Masyarakat Papua, atau yang biasa disebut dengan Honai.
Honai terdiri dari 2 lantai yaitu lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Karena dibangun 2 lantai, Honai memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai).

http://kesenian-ubl.blogspot.com/p/papua.html

tari tradisional Jawa Barat


  Tari tradisional Jawa Barat

1.Tari Topeng
Secara historis, pertunjukkan tari topeng diawali di Cirebon tepatnya pada abad ke-19 yang dikenal dengan Topeng Bahakan. Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongans topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan.
Bentuk pertunjukkan tari topeng dibedakan atas dua bentuk pertunjukan yaitu topeng Cirebon dan Topeng Priangan. Adapun bentuk pertunjukkan Tari Topeng Cirebon memiliki bermacam-macam bentuk yaitu :
•Topeng Babarang / Baragan
•Topeng Hajatan / Dinaan
•Topeng Ngunjung
•Topeng Kuputarung
Sedangkans topeng Priangan hanya tersaji dalam satu bentuk saja yang lebih bersifat entertaintment (hiburan)
Susunan penyajian tari topeng pun memiliki perbedaan. Tari Topeng Cirebon memiliki lima bagian penyajian yaitu : Panji, dilakukan pada bagian pertama, karakteristiknya halus atau lungguh, memakai kedok yang berwarna putih
•Pamindo/Samba : menggambarkan seorang raja yang menginjak dewasa yang serba ingin tahu, gerakannya enerjik, lincah dan penuh dinamika
•Rumyang : menggambarkan seseorang yang beranjak dewasa dan serba ingin tahu terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakannya lincah, lembut, tegas dan terputus-putus dengan kedok berwarna merah jambu (pink)
•Tumenggung/Patih : karakteristik Tumenggung adalah gagah. Tarian ini dilatarbelakangi oleh kisah Tumenggung Magang Diraja yang diutus untuk menaklukkan Jinggananom. Kedok yang harus digunakan oleh tokoh Tumenggung adalah Slasi, Drodos dan Sanggan. Sementara tokoh Jinggananom memakai kedok Tatag Prekicil, Peloran dan Mimis
•Kelana/Rowana: menggambarkan personalitas raja yang gagah dan angkara murka. Kedok yang digunakan berwarna merah tua atau kecoklatan. Dengan ciri khas berkumis dan berjambang tebal, serta memakai mahkota susun emas.
Didalam pertunjukkan topeng Cirebon yang utuh, terdapat beberapa macam kedok bodor yang juga ikut ditampilkan, antara lain kedok tembeb, pentul dan dayun.
Adapun susunan Tari Topeng Priangan mencakup tiga watak yaitu :
•Tari Topeng Tumenggung, menggambarkan watak seorang pejabat tinggi yang karismatik, berpengaruh dan disegani masyarakat sekitarnya.
•Tari Topeng Kencana Wungu, menggambarkan karaktek yang lincah dan dinamis, dengan kedok berwarna telor asin.
•Tari topeng kelana : menggambarkan karakter yang enerjik dan kasar.
2.TARI WAYANG
Tari wayang mulai dikenal masyarakat pada masa kesultanan Cirebon pada abad ke-16 oleh Syekh Syarif Hidayatullah, yang kemudian disebarkan oleh seniman keliling yang datang ke daerah Sumedang, Garut, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya.
Berdasarkan segi penyajiannya tari wayang dikelompokkan menjadi 3 bagian antara lain :
1.Tari Tunggal yaitu tarian yang dibawakan oleh satu orang penari dengan membawakan satu tokoh pewayangan. Contoh : Tari Arjuna, Gatotkaca, dll
2.Tari berpasangan, yaitu tarian yang dibawakan oleh dua orang penari atau lebih yang keduanya saling melengkapi keutuhan tariannya, contoh : Tari Sugriwa, Subali dll.
3.Tari Massal yang berjumlah lebih dari satu penari dengan tarian atau ungkapan yang sama. Contoh : Tari Monggawa, Badaya.
Tari wayang memiliki tingkatan atau jenis karakter yang berbeda misalnya karakter tari pria dan wanita. Karakter tari wanita terdiri dari Putri Lungguh untuk tokoh Subadra dan Arimbi serta ladak untuk tokoh Srikandi.
Sedangkan karakter tari pria terdiri dari :
•Satria Lungguh untuk tokoh Arjuna, Abimanyu, dan Arjuna Sastrabahu.
•Satria Ladak Lungguh untuk tokoh Arayana, Nakula dan Sadewa
•Satria Ladak Dengah/Kasar untuk tokoh Jayanegara, Jakasono, Diputi Karna dan sebagainya
•Monggawa Dengah/Kasar seperti Baladewa dan Bima
•Monggawa Lungguh seperti Antareja dan Gatotkaca
•Denawa Raja seperti Rahwana dan Nakula Niwatakawaca.
Secara garis besar, jika dilihat dari segi koreografinya tari wayang memiliki tiga gerakan utama yaitu :
Pokok ialah patokan tarian, gerak tersebut antara lain adeg-adeg, jangkung ilo, mincid, keupat, gedut, kiprahan, tindak tilu, engkek gigir, mamandapan, dan calok sembahan
Peralihan ialah gerak sebagai sisipan yang digunakan sebagai peralihan dari gerak satu ke gerak yang lainnya. Misal cindek, raras, trisi dan gedig. Khusus ialah gerak secara spesifik yang terdapat pada tari tertentu.
3.TARI KURSUS
Berdasarkans etimologinya, arti kata khusus berasal dari Bahasa Belanda Curcus yaitu belajar secara teratur. Tari Kursus merupakan perkembangan dari tari Tayub yang tumbuh dan berkembang pada masa keemasan kaum bangsawan tempo dulu.
Tari kursus berdiri pada 1927 yang dikenal dengan nama perkumpulan Wirahmasari pimpinan R. Sambas Wirakusumah dari Ranca Ekek Bandung. Tari Kursus merupakan salah satu tarian yang diajarkan secara sistematis dan mempunyai patokan atau aturan tertentu dalam cara membawakannya. Disamping itu tari kursus juga mempunyai nilai estetis yang cukup tinggi dan kaya akan pokabuler gerak.
Berdasarkan bentuk penyajiannya tari kursus dibagi kedalam 5 tahapan yakni :
1.Tari Lenyepan : karakternya lembut, halus, selaras dengan Satrias Lungguh.
2.Tari Gawil : karakternya lanyap atau ladak selaras dengan Satria Dangah
3.Tari Kawitan : karakternya lenyep atau lanyap dan Ponggawa.
4.Tari Gunungsari : karakternya ponggawa lungguh
5.Tari Kastawa : karakternya agung
Tatanan gerak tari kursus dapat dibagi kedalam lima kelompok yang terdiri dari :
1.Gerak Pokok : rangkaian dari gerak unsur, penghubung dan peralihan
2.Gerak Unsur : sikap-sikap yang terdiri dari kesatuan bentuk-bentuk yang terdapat pada kaki, lengan, kepala, leher, bahu, badan dan mata
3.Gerak Penghubung : menghubungkan bentuk sikap yang satu untuk mencapai bentuk atau sikap lainnya
4.Gerak Peralihan : menyangkut perpindahan adegan terutama pada gerak-gerak pokok yang satu kepada yang lain
5.Gerak Pelengkap : gerak sisipan yang memperindah gerak dan sikap.
Karawitan yang digunakan dalam penyajian tari kursus adalah gamelan pelengkap dengan laras Salendro atau Pelog. Waditranya terdiri dari saron satu dan dua, seperangkat kendang, demung, kenong, rebab, gambang, bonang, rincik, penerus, peking, kecrek, selentem, kempul dan gong besar. Pada umumnya jenis lagu yang dibawakan yaitu lagu ageung, opat wilet naek lagu kering dua dan tiga dengan tempo 4 gurudugan.
4.Tari Jaipongan
Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.
Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.
Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.
5.Tari Merak
Tari Merak, adalah sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
6.Tari Topeng Kuncaran
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
7.TARI TOPENG CISALAK
Topeng Cisalak (masuk kategori kanda wetan=berbahasa Sunda) merupakan salah satu jenis kesenian masyarakat sunda. Topeng Kinang Putra yang berada di Kampung Curug, Desa Cisalak Kecamatan Cimanggis Kabupaten DT II Bogor merupakan salah satu contoh topeng Cisalak yang legendaris. Perkumpulan topeng ini dipimpin oleh Dalih bin Djiun ini. Perkumpulan topeng lainnya yang ada di Kabupaten Bekasi, Jakarta, Tangerang dll merupakan turunan atau pecahan dari kelompok Topeng Kinang Putra.
Waditra yang digunakan sangat sederhana : rebab atau sulung, kendang, terbang, kromong, kecrak. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu priangan. Selain menyajikan lagu topeng ini juga menampilkan berbagai lakon: lawakan dan drama rumah tangga.
Meskipun Topeng Cisalak dikatakan juga sebagai Topeng Betawi tapi tidak berarti kesenian ini berasal dari Betawi (DKI Jakarta). Kesenian ini merupakan sebagian dari khazanah kesenian masyarakat Sunda Jawa Barat. Hanya karena daerah pementasan dan bahasa yang digunakan adalah bahasa dan dialek Betawi maka disebut Topeng Betawi.
8.TARI TOPENG BABAKAN
Adalah pertunjukan jenis kesenian topeng yang ditanggap oleh seseorang hanya untuk macam Tarian Topeng tertentu (Perbabak). Terdapat di Cirebon dan sekitarnya merupakan jenis seni tari rakyat di Jawa Barat.
Satu Tarian Topeng berarti Satu Babak, Dua Tarian Topeng berarti Dua Babak. Biasanya yang paling di senangi adalah Tari Topeng Kalana yang gagah, kedoknya berwarna merah, dengan penampilan yang garang atau beringas.
Pada pertunjukkannya, mungkin juga dibubuhi dengan Tari Topeng Bodor. Umpamanya; kalau yang dimaksud Tari Topeng Kalana itu adalah menggambarkan Rahwana yang murka dan Gandrung, maka Panakawannya adalah Togog. Dia menghibur rajanya yang sedang kasmaran, mabuk kepayang, merindukan Dewi Sinta. Togog oleh Rahwana dirangkul, sebab pandangan Rahwana bahwa dihadapannya adalah Dewi Sinta. Di sinilah para penonton tertawa tergelak-gelak, melihat adegan yang lucu tersebut.
9.TOPENG DINAAN
Adalah jenis Ibing (tari) Topeng yang menyebar di Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka, Jawa Barat. Pertunjukkannya sehari suntuk (sedina/sadinten). Dipertunjukkan setela pementasan Wayang Kulit pada upacara Babarit.
Selain sebagai pelengkap setelah upacara Babarit, Topeng Dinaan pun di pertunjukkan pada acara selamatan, khitanan, pernikahan bahkan pada pesta kenegaraaan atau hari-hari penting lainnya.
Dalam topeng dinaan disajikan tari topeng watak yang terdiri dari: Tari Topeng Panji, melambangkan manusia yang berkelakuan baik, bersih seperti bayi baru lahir. Tari Topeng Panji berwatak Lungguh (tenang); Tari Topeng Pamindo melambangkan orang beranjak remaja, berwatak Ganjen (lincah); Tari Topeng Rumiang baru beranjak akan dewasa, berwatak agak ganjen ; Tari Topeng Tumenggung, melambangkan orang yang sudah dewasa, berwatak mapan (mempunyai keyakinan); Tari Topeng Kalana melambangkan orang yang sudah mempunyai waktu, berwatak garang.
Untuk memperpanjang waktu pagelaran, pertunjukannya diselingi oleh Bodor (lawakan) dengan Ibing Topeng Bodor, yang kadang-kadang pula disertai oleh Nayaga uang muncul di pentas dan pada sat ini penari utama beristirahat.
Tari Topeng Bodornya yaitu Pentul (laki-laki) dan Nyo (wanita) yang muncul pada adegan terpisah. Pada Tari Tumenggung disertai oleh Tari Jinggaanom yang bersifat agak jenaka
10.Tari Srimpi
Suatu jenis tari klasik dari daerah Yogyakarta yang selalu dibawakan oleh 4 penari, karena kata srimpi adalah sinonim bilangan 4. Hanya pada Srimpi Renggowati penarinya ada 5 orang. Menurut Dr. Priyono nama serimpi dikaitkan ke akar kata “impi” atau mimpi. Menyaksikan tarian lemah gemulai sepanjang 3/4 hingga 1 jam itu sepertinya orang dibawa ke alam lain, alam mimpi.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi penari Serimpi melambangkan empat mata angin atau empat unsur dari dunia yaitu :
1. Grama ( api)
2. Angin ( Udara)
3. Toya (air)
4. Bumi ( Tanah)
Sebagai tari klasik istana di samping bedhaya, serimpi hidup di lingkungan istana Yogyakarta. Serimpi merupakan seni yang adhiluhung serta dianggap pusaka Kraton. Tema yang ditampilkan pada tari Serimpi sebenarnya sama dengan tema pada tari Bedhaya Sanga, yaitu menggambarkan pertikaian antara dua hal yang bertentangan antara baik dengan buruk, antara benar dan salah antara akal manusia dan nafsu manusia.
11.Tari Gambyong
Tarian Klasik ini berasal dari Surakarta, Jawa Tengah yang menggambarkan sifat-sifat wanita yang diungkapkan dalam gerak halus, lembut lincah dan terampil. Meskipun begitu sebagai seorang wanita tetap menonjolkan keluwesannya. Nama tari Gambyong disesuaikan dengan nama gending yang mengiringinya. Contoh : Gambyong Gambirsawit, Gambyong Pareanom, dan Gambyong Pangkur.
12.Bedhaya Ketawang
Bedhaya Ketawang adalah juga salah satu tarian tradisional yang datang dari SOLO dan Jogja ( Pulau Jawa bagian Tengah). Kita sering lihat tarian ini dalam beberapa aktivitas seperti suatu upacara penobatan raja, festival atau pertunjukan. Bedhaya Ketawang dimainkan oleh 9 penari. Masing-Masing penari mempunyai tugas dan nama khusus. Nama mereka adalah Batak ( penari pertama), Endhel Ajeg, Endhel Weton, Apit Ngarep, Apit Mburi, Apit Meneg, Gulu, Dhada, dan Boncit.
Tarian ini pada umumnya ditemani oleh Musik Jawa Orkes yang disebut Gamelan. Gamelan ini dinamai Gamelan Kyai Kaduk Manis yang terdiri dari dari banyak instrumen musik seperti kendhang Ageng ( kendhang besar), Kendhang Ketipung, Kenong, dan kethuk
13.Seni Barong Blora,
merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat Blora. Alur cerita bersumber dari hikayat panji. Di dalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras, kompak yang dilandasi kebenaran. Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit.
14.Tari Aplang
merupakan tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara. Dahulu Tari Aplang digunakan untuk syiar Agama Islam. Aplang berasal dari kata ndaplang yang berarti tangan digunakan seperti gerakan silat. Tarian ini ditarikan oleh remaja putra-putri dengan diiringi rebana, bedug, kendang dan nyanyian syair salawatan. Kostumnya model Islam Jawa yang indah dipandang mata. Kembali ke Jatidiri Bangsa Kabupaten Banjarnegara.
15.Tari Loro Blonyo.
Tari Loro Blonyo merupakan gambaran Dewi Sri dan saudaranya Dewa Sadana. Dewi Sri adalah Dewi pelindung padi dan pemberi berkah serta merupakan lambang kemakmuran. Dewa Sadana adalah Dewa sandang pangan. Pada saat sekarang, kedua dewa dan dewi tersebut sudah sirna dari bumi pertiwi dan menetap di Tirta Kedasar. Sepeninggal mereka keadaan bumi pertiwi makin terpuruk. Bencana, malapetaka serta huru-hara terjadi di mana-mana. Atas petunjuk Dewa Wisnu agar keadaan kembali aman tenteram maka kedua dewa dewi tersebut harus dikembalikan. Hal tersebut tidak mudah karena untuk mendapatkan mereka harus berhadapan dulu dengan raksasa penunggu negara Tirta Kedasar. Semar akhirnya bisa membawa kembali mereka dan bumi pertiwi kembali pulih. Untuk mensyukuri keberhasilan tersebut dibunyikan kothekan lesung yang berirama magis. Tepuk tangan buat Karanganyar.
16.Tari Bambangan Cakil
Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah.[1] Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang.[1] Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa.[1] Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas.[1] Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga.[1] Perang antara Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.[1]
Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara murkaan pasti kalah dengan kebaikan.
17.Tari Bondan
adalah tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. seorang anak wanita dengan menggendong boneka mainan dan payung terbuka, menari dengan hati-hati di atas kendi yang diinjak dan tidak boleh pecah. Tarian ini melambangkan seorang ibu yang menjaga anak-anaknya dengan hati-hati.
Tari ini dibagi menjadi 3, yaitu Bondan Cindogo, Bondan Mardisiwi, dan Bondan Pegunungan/ Tani. Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi melambangkan seorang ibu yang menjaga anaknya yang baru lahir dengan hati-hati dan dengan rasa kasih sayang . Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo.
Di tahun 1960an, Tari Bondan adalah tari unggulan atau tari wajib bagi perempuan-perempuan cantik untuk menunjukkan siapa jati dirinya. Hampir semua penari Tari Bondan adalah kembang kampung. Tari Bondan ini juga paling sulit ditarikan karena sambil menggendong boneka, si penari harus siap-siap naik di atas kendi yang berputar sambil memutar-mutarkan payung kertasnya. Penari Tari Bondan biasanya menampilkan Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi memakai kain Wiron, memakai Jamang, baju kutang, memakai sanggul, menggendong boneka, memanggul payung, dan membawa kendhi. Untuk gendhing iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Sedangkan Bondan Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi gendhing.
Ciri tarian
:yaitu mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok, memakai caping dan membawa alat pertanian. Bentuk tariannya pertama melukiskan kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan gadis pegunungan dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton. Selanjutnya menari seperti gerak tari Bondan Cindogo atau Mardisiwi.
18.Beksan Wireng
berasal dari kata Wira (perwira) dan 'Aeng' yaitu prajurit yang unggul, yang 'aeng', yang 'linuwih'. Tari ini diciptakan pada jaman pemerintahan Prabu Amiluhur dengan tujuan agar para putra beliau tangkas dalam olah keprajuritan dengan menggunakan alat senjata perang. Sehingga tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang.
Ciri-ciri tarian ini :
-- Ditarikan oleh dua orang putra/i
-- Bentuk tariannya sama
-- Tidak mengambil suatu cerita
-- Tidak menggunakan ontowacono (dialog)
-- Bentuk pakaiannya sama
-- Perangnya tanding, artinya tidak menggunakan gending sampak/srepeg, hanya iramanya/temponya kendho/kenceng
-- Gending satu atau dua, artinya gendhing ladrang kemudian diteruskan gendhing ketawang
-- Tidak ada yang kalah/menang atau mati.
c. Tari Pethilan : hampir sama dengan Tari Wireng. Bedanya Tari Pethilan mengambil adegan / bagian dari ceritera pewayangan.
Ciri-cirinya :
-- Tari boleh sama, boleh tidak
-- Menggunakan ontowacono (dialog)
-- Pakaian tidak sama, kecuali pada lakon kembar
-- Ada yang kalah/menang atau mati
-- Perang mengguanakan gendhing srepeg, sampak, gangsaran
-- Memetik dari suatu cerita lakon.
Contoh dari Pethilan :
-- Bambangan Cakil
-- Hanila
-- Prahasta, dll.
19.Tari Dolalak, di Purworejo.
Pertunjukan ini dilakukan oleh beberapa orang penari yang berpakaian menyerupai pakaian prajurit Belanda atau Perancis tempo dulu dan diiringi dengan alat-alat bunyi-bunyian terdiri dari kentrung, rebana, kendang, kencer, dllnya. Menurut cerita, kesenian ini timbul pada masa berkobarnya perang Aceh di jaman Belanda yang kemudian meluas ke daerah lain.
20.Tari Golek
Tari ini berasal dari Yogyakarta. Pertama dipentaskan di Surakarta pada upacara perkawinan KGPH. Kusumoyudho dengan Gusti Ratu Angger tahun 1910. Selanjutnya mengalami persesuaian dengan gaya Surakarta. Tari ini menggambarkan cara-cara berhias diri seorang gadis yang baru menginjak masa akhil baliq, agar lebih cantik dan menarik. Macam-macamnya :
-- Golek Clunthang iringan Gendhing Clunthang
-- Golek Montro iringan Gendhing Montro
-- Golek Surungdayung iringan Gendhing Ladrang Surungdayung, dll.

http://bayumusty.blogspot.com/2012/01/macammacam-tari-tradisional-jawa-barat.html